Total paket soal yang terkumpul sebanyak 23 kode berbeda. Bila menjumpai soal berbeda silakan disampaikan untuk dibahas lebih lanjut.
Dikumpulkan dalam satu tulisan seperti ini agar lebih mudah dipelajari dengan fokus hanya satu topik.
Catatan: Soal nomor 31, 39, 41 tidak dibahas khusus karena sama persis antara kode satu dengan kode yang lain. Silakan lihat pembahasan untuk nomor tersebut pada pembahasannya di sini.
Soal Nomor 32 - Kode 402, Kode 420, Kode 422, Kode 463, Kode 472
Nomor atom S dan F masing-masing adalah 16 dan 9. Kedua unsur tersebut dapat membentuk molekul SF4. Bentuk molekul dan kepolaran senyawa SF4 adalah ....
(A) tetrahedral dan nonpolar
(B) bipiramida segitiga dan polar
(C) planar segiempat dan nonpolar
(D) jungkat-jungkit dan polar
(E) piramida segiempat dan nonpolar
Pembahasan Soal Nomor 32 - Kode 402, Kode 420, Kode 422, Kode 463, Kode 472
Konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
atau
Konfigurasi elektron Bohr (perkulit) = 2-8-6
Elektron valensi (eval) S = 6
Konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p5
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-7.
Elektron valensi (eval) F = 7
SF4 total ev = eval S + (eval F × banyaknya F)
SF4 total EV = 6 + (7×4)
SF4 total EV = 6 + 28
SF4 total EV = 34
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 34/8
Jumlah PEI = 4 dan sisa 2 eval
Angka pembagi 8 digunakan dengan asumsi semua atom memenuhi aturan oktet.
Jumlah PEB = sisa eval : 2
Jumlah PEB = 2/2
Jumlah PEB = 1 PEB
SF4 → 4 PEI (X4) dan 1 PEB (E)
Jadi tipe molekul SF4 adalah AX4E dengan bentuk jungkat-jungkit.
Karena terdapat 1 PEB menyebabkan tarikan elektron menjadi tidak merata atau asimetris maka SF4 bersifat polar.
Cara lain
Referensi lihat di sini atau menggunakan trik yang di sini.
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = pasangan elektron
SF4 → S berperan sebagai atom pusat, eval = 6
M → F atom monovalen, jumlah = 4 → 4 PEI
Ingat F dan unsur halogen lain (F, Cl, Br, I) serta H merupakan atom monovalen, perlu 1 elektron lagi untuk stabil.
K → kation = 0 (karena tidak bermuatan +)
A → anion = 0 (karena tidak bermuatan –)
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (6 + 4 – 0 + 0)
PE = 5PE = ½ (10)
S mengikat 4 atom F
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
5 = 4 + PEB
PEB = 5 – 4
PEB = 1
SF4 → 4 PEI (X4) dan 1 PEB (E)
Karena terdapat 1 PEB menyebabkan tarikan elektron menjadi tidak merata atau asimetris maka SF4 bersifat polar.
Jawaban yang tepat D.
Soal Nomor 32 - Kode 403, Kode 429
Senyawa di atas yang bersifat polar adalah....
(A) 1, 2, 3, dan 4
(B) 1, 2, dan 3
(C) 1 dan 3
(D) 2 dan 4
(E) hanya 4
Pembahasan Soal Nomor 32 Kode 403, Kode 429
Ciri-ciri senyawa bersifat polar biasanya memiliki pasangan elektron bebas pada atom pusat, strukturnya tidak simetris. Dari keempat struktur molekul yang memiliki PEB hanya NCl3 (molekul nomor 4).
Jawaban yang tepat D.
Soal Nomor 32 Kode 418, Kode 450, Kode 457, Kode 471
Unsur F (nomor atom = 9) dan M (nomor atom = 54) membentuk molekul MF4. Bentuk molekul dan sifat kepolaran molekul MF4 adalah ....
(A) tetrahedral dan nopolar
(B) planar segiempat dan nonpolar
(C) primida dan polar
(D) jungkat-jungkit dan polar
(E) bipiramida segitiga dan polar
Pembahasan Soal Nomor 32 Kode 418, Kode 457, Kode 471
Konfigurasi elektron F: 1s2 2s2 2p5
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-7
Elektron valensi F = 7
Konfigurasi elektron M: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6.
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-8-18-18-8
Elektron valensi M = 8
MF4 total ev = eval M + (eval F × banyaknya F)
MF4 total EV = 8 + (7×4)
MF4 total EV = 8 + 28
MF4 total EV = 36
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 36/8
Jumlah PEI = 4 dan sisa 4 eval
Angka pembagi 8 digunakan dengan asumsi semua atom memenuhi aturan oktet.
Jumlah PEB = sisa eval : 2
Jumlah PEB = 4/2
Jumlah PEB = 2 PEB
MF4 → 4 PEI (X4) dan 2 PEB (E2)
Jadi tipe struktur MF4 adalah AX4E2 dengan bentuk bujur sangkar atau planar segiempat dan bersifat nonpolar karena posisi PEB berada pada posisi yang saling meniadakan kekuatan tarikan elektron.
Cara lain
Referensi lihat di sini atau menggunakan trik yang di sini.
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = pasangan elektron
MF4 → M berperan sebagai atom pusat, eval = 8
M → F atom monovalen, jumlah = 4 → 4 PEI
Ingat F dan unsur halogen lain (F, Cl, Br, I) serta H merupakan atom monovalen, perlu 1 elektron lagi untuk stabil.
K → kation = 0 (karena tidak bermuatan +)
A → anion = 0 (karena tidak bermuatan –)
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (8 + 4 – 0 + 0)
PE = 6PE = ½ (12)
M mengikat 4 atom F
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
6 = 4 + PEB
PEB = 6 – 4
PEB = 2
MF4 → 4 PEI (X4) dan 2 PEB (E2)
Jadi tipe struktur MF4 adalah AX4E2 dengan bentuk bujur sangkar atau planar segiempat dan bersifat nonpolar karena posisi PEB berada pada posisi yang saling meniadakan kekuatan tarikan elektron.
Jawaban yang tepat B.
Soal Nomor 32 Kode 412, Kode 428
Molekul yang memiliki momen dipol ($\mu$) lebih besar dari nol bersifat polar. Senyawa di bawah ini yang bersifat polar adalah ....
(A) CO2
(B) OCS
(C) CCl4
(D) CH4
(E) BF3
Pembahasan Soal #32 Kode 412, Kode 428
Bila mengikuti alur menentukan kepolaran suatu molekul seperti pada tulisan ini, maka jawabannya langsung tertuju ke pilihan (B) yang benar.
Pertama harus ditentukan atom pusat dari molekul. Atom pusat biasanya memiliki keelektronegatifan lebih kecil dibanding atom lain dalam molekul itu. Biasa terletak di sebelah bawah atau sebelah kiri bila dilihat dalam tabel periodik unsur.
CO2, OCS, CCl4, CH4, keempat molekul ini atom pusatnya adalah C, selain C beerperan sebagai atom luar (atom yang diikat oleh atom pusat). Pada BF3 atom pusatnya adalah B, atom luarnya adalah F.
Bila atom-atom luar suatu molekul berbeda biasanya akan bersifat polar. Dari kelima molekul hanya OCS yang atom luarnya berbeda, atom luarnya adalah O dan S. Keelektronegatifan O > S. Bila atom luar berbeda biasanya keelektronegatifannya akan berbeda.
Keelektronegatifan berbeda akan menyebabkan tarikan (sebaran/distribusi) elektron tidak merata atau terkumpul pada atom luar yang lebih elektronegatif. Istilah sebaran elektron yang seperti itu disebut polar (terkutub, terkumpul pada satu titik).
Jawaban yang tepat B.
Soal Nomor 32 Kode 419, Kode 453, Kode 459:
Nomor atom O, F, dan Xe masing-masing adalah 8, 9, dan 54. Bentuk dan kepolaran molekul XeOF4 adalah....
(A) piramida segitiga dan nonpolar
(B) piramida segiempat dan polar
(C) tetrahedral dan nonpolar
(D) piramida dan polar
(E) planar segiempat dan nonpolar
Bila mengikuti alur menentukan kepolaran suatu molekul seperti pada tulisan ini, maka dapat langsung disimpulkan sifat molekul tersebut adalah polar.
XeOF4 Xe sebagai atom pusat, O dan F sebagai atom luar. Karena atom luar ada yang berbeda dan jumlahnya tidak sama maka sudah dipastikan XeOF4 bersifat polar. Tinggal menentukan bentuk molekul yang benar, B atau D.
Konfigurasi elektron O: 1s2 2s2 2p4
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-6
Elektron valensi O = 6
Konfigurasi elektron F: 1s2 2s2 2p5
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-7
Elektron valensi F = 7
Konfigurasi elektron Xe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6.
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-8-18-18-8
Elektron valensi Xe = 8
XeOF4 total ev = eval Xe + (eval O × banyaknya O) + (eval F × banyaknya F)
XeOF4 total ev = 8 + 6 + (7×4)
XeOF4 total ev = 8 + 6 + 28
XeOF4 total ev = 42
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 42/8
Jumlah PEI = 5 dan sisa 2 eval
Angka pembagi 8 digunakan dengan asumsi semua atom memenuhi aturan oktet.
Jumlah PEB = sisa eval : 2
Jumlah PEB = 2/2
Jumlah PEB = 1 PEB
XeOF4 → 5 PEI (X5) dan 1 PEB (E)
Jadi tipe struktur XeOF4 adalah AX5E ini sama dengan bentuk oktahedral yang terpancung 1 sudut disebut piramida segiempat.
Bentuk molekul XeOF4 piramida segiempat dan bersifat polar karena memiliki 1 PEB.
Cara lain
Referensi lihat di sini atau menggunakan trik yang di sini.
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = pasangan elektron
XeOF4 → Xe berperan sebagai atom pusat, eval = 8
M → F atom monovalen, jumlah 4 → 4 PEI
Ingat F dan unsur halogen lain (F, Cl, Br, I) serta H merupakan atom monovalen, perlu 1 elektron lagi untuk stabil. Atom selain atom monovalen tidak diperhitungkan.
K → kation = 0 (karena tidak bermuatan +)
A → anion = 0 (karena tidak bermuatan –)
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (8 + 4 – 0 + 0)
PE = ½ (12)
PE = 6
Xe mengikat 4 atom F dan 1 atom O (5 atom)
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
6 = 5 + PEB
PEB = 6 – 5
PEB = 1
XeOF4 → 5 PEI (X5) dan 1 PEB (E)
Jadi tipe struktur XeOF4 adalah AX5E ini sama dengan bentuk oktahedral yang terpancung 1 sudut. Bentul molekul XeOF4bujur sangkar atau piramida segiempat dan bersifat polar karena memiliki 1 PEB.
Jawaban yang tepat B.
Soal Nomor 32 Kode 421, Kode 460:
Molekul SO3 (nomor atom S dan O masing-masing adalah 16, dan 8 mempunyai bentuk dan kepolaran molekul....
(A) tetrahedral dan nonpolar
(B) piramida segitiga dan polar
(C) planar segitiga dan nonpolar
(D) bentuk V dan polar
(E) jungkat-jungkit dan polar
Pembahasan Soal #32 Kode 421, Kode 460
SO3, S sebagai atom pusat, O sebagai atom luar.
Konfigurasi elektron S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-8-6
Elektron valensi S = 6
Konfigurasi elektron O: 1s2 2s2 2p4
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-6
Elektron valensi O = 6
SO3 total ev = eval S + (eval O × banyaknya O)
SO3 total ev = 6 + (6×3)
SO3 total ev = 6 + 18
SO3 total ev = 24
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 24/8
Jumlah PEI = 3 dan tanpa sisa eval
Angka pembagi 8 digunakan dengan asumsi semua atom memenuhi aturan oktet.
Jumlah PEB = 0, karena total eval tidak ada sisa hasil bagi dari 8
SO3 → 3 PEI (X3) dan 0 PEB
Jadi tipe struktur SO3 adalah AX3 maka bentul molekul SO3 segitiga datar atau planar segitiga. Karena semua atom luar sama (ada 3 O) dan tanpa memiliki PEB maka SO3 bersifat nonpolar.
Cara lain
Referensi lihat di sini atau menggunakan trik yang di sini.
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = pasangan elektron
SO3 → S berperan sebagai atom pusat, eval = 6
M → O bukan atom monovalen, maka jumlah O tidak diperhitungkan, tetapi karena jumlahnya 3 → 3 PEI
Ingat F dan unsur halogen lain (F, Cl, Br, I) serta H merupakan atom monovalen, perlu 1 elektron lagi untuk stabil. Atom selain atom monovalen tidak diperhitungkan.
K → kation = 0 (karena tidak bermuatan +)
A → anion = 0 (karena tidak bermuatan –)
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (6 + 0 – 0 + 0)
PE = ½ (6)
PE = 3
S mengikat 3 atom O
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
3 = 3 + PEB
PEB = 3 – 3
PEB = 0
SO3 → 3 PEI (X3) dan 0 PEB
Jadi tipe struktur SO3 adalah AX3 maka bentul molekul SO3 segitiga datar atau planar segitiga. Karena semua atom luar sama (ada 3 O) dan tanpa memiliki PEB maka SO3 bersifat nonpolar.
Jawaban yang tepat C.
Soal Nomor 32 Kode 423, Kode 452:
Nomor atom B, F, dan Cl berturut-turut adalah 5, 9, dan 17.
Bentuk dan sifat kepolaran molekul BF2Cl adalah....
(A) bipiramida segitiga dan polar
(B) bentuk T dan polar
(C) planar segitiga dan polar
(D) jungkat-jungkit dan nonpolar
(E) tetrahedral dan nonpolar
Pembahasan Soal Nomor 32 Kode 423, Kode 452:
Bila mengikuti alur menentukan kepolaran suatu molekul seperti pada tulisan ini, maka dapat langsung disimpulkan sifat molekul tersebut adalah polar.
BF2Cl, B sebagai atom pusat, F dan Cl sebagai atom luar. Karena atom luar ada yang berbeda dan jumlahnya tidak sama maka sudah dipastikan BF2Cl bersifat polar. Jawaban yang sudah pasti salah adalah D (karena sifatnya nonpolar)
Konfigurasi elektron B: 1s2 2s2 2p1
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-3
Elektron valensi B = 3
Konfigurasi elektron F: 1s2 2s2 2p5
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-7
Elektron valensi F = 7
Konfigurasi elektron Cl: 1s2 2s2 2p6 2s2 2p5
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-8-7
Elektron valensi Cl = 7
BF2Cl total ev = eval B + (eval F × banyaknya F) + (eval Cl × banyaknya Cl)
BF2Cl total ev = 3 + (7×2) + 7
BF2Cl total ev = 3 + 14 + 7
BF2Cl total ev = 24
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 24/8
Jumlah PEI = 3 dan tanpa sisa eval
Angka pembagi 8 digunakan dengan asumsi semua atom memenuhi aturan oktet.
Jumlah PEB = 0 (karena tanpa sisa eval setelag dibagi 8)
BF2Cl → 3 PEI (X3) dan 0 PEB
Jadi tipe struktur BF2Cl adalah AX3, bentuk BF2Cl segitiga datar, atau planar segitiga namun bersifat polar karena adanya atom luar yang berbeda (beda keelektronegatifannya) sehingga tarikan elektron dari 3 ikatan menjadi tidak sama atau terkutub.
Cara lain
Referensi lihat di sini atau menggunakan trik yang di sini.
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = pasangan elektron
BF2Cl → B berperan sebagai atom pusat, eval = 3
M → atom monovalen,F dan Cl jumlah 3 → 3 PEI
Ingat F dan unsur halogen lain (F, Cl, Br, I) serta H merupakan atom monovalen, perlu 1 elektron lagi untuk stabil.
K → kation = 0 (karena tidak bermuatan +)
A → anion = 0 (karena tidak bermuatan –)
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (3 + 3 – 0 + 0)
PE = ½ (6)
PE = 3
B mengikat 2 atom F dan 1 atom Cl (3 atom)
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
3 = 3 + PEB
PEB = 3 – 3
PEB = 0
BF2Cl → 3 PEI (X3) dan 0 PEB
Jadi tipe struktur BF2Cl adalah AX3, bentuk BF2Cl segitiga datar, atau planar segitiga namun bersifat polar karena adanya atom luar yang berbeda (beda keelektronegatifannya) sehingga tarikan elektron dari 3 ikatan menjadi tidak sama atau terkutub.
Jawaban yang tepat C.
Soal Nomor 32 Kode 441, Kode 461:
Atom S (nomor atom 16) merupakan atom pusat dalam senyawa dengan O (nomor atom 8). Kedua spesies berikut yang bersifat nonpolar dan tidak memiliki pasangan elektron bebas pada atom S adalah ....
(A) SO dan SO32–
(B) SO2 dan SO32–
(C) SO3 dan SO32–
(D) SO2 dan SO42–
(E) SO3 dan SO42–
Pembahasan Soal #32 Kode 421, Kode
Untuk menjawab soal ini setidaknya perlu menganalisis semua spesies agar diketahui yang bersifat nonpolar dan keduanya tanpa PEB.
S sebagai atom pusat, O sebagai atom luar.
Konfigurasi elektron S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-8-6
Elektron valensi S = 6
Konfigurasi elektron O: 1s2 2s2 2p4
atau
Konfigurasi elektron Bohr = 2-6
Elektron valensi O = 6
SO
SO total ev = eval S + (eval O × banyaknya O)
SO total ev = 6 + (6×1)
SO total ev = 6 + 6
SO total ev = 12
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 12/8
Jumlah PEI = 1 dan sisa 4 eval
Jumlah PEB = sisa eval : 2
SO total ev = 4/2
Jumlah PEB = 2 PEB
SO → 1 PEI (X) dan 2 PEB (E2)
Jadi tipe struktur SO adalah AXE2 maka bentul molekul SO linier bersifat polar dan mememiliki 2 PEB.
SO2
SO2 total ev = eval S + (eval O × banyaknya O)
SO2 total ev = 6 + (6×2)
SO2 total ev = 6 + 12
SO2 total ev = 18
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 18/8
Jumlah PEI = 2 dan sisa 2 eval
Jumlah PEB = sisa eval : 2
Jumlah PEB = 2/2
Jumlah PEB = 1 PEB
SO2 → 2 PEI (X2) dan 1 PEB (E)
Jadi tipe struktur SO2 adalah AX2E maka bentul molekul SO2 bentuk V (bengkok) bersifat polar dan mememiliki 1 PEB.
SO3
SO3 total ev = eval S + (eval O × banyaknya O)
SO3 total ev = 6 + (6×3)
SO3 total ev = 6 + 18
SO3 total ev = 24
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 24/8
Jumlah PEI = 3 dan tanpa sisa eval
Jumlah PEB = 0, karena total eval tidak ada sisa hasil bagi dari 8
SO3 → 3 PEI (X3) dan 0 PEB
Jadi tipe struktur SO3 adalah AX3 maka bentul molekul SO3 segitiga datar atau planar segitiga. Karena semua atom luar sama (ada 3 O) dan tanpa memiliki PEB maka SO3 bersifat nonpolar.
SO32–
SO32– total ev = eval S + (eval O × banyaknya O) + muatan negatif
SO32– total ev = 6 + (6×3) + 2
SO32– total ev = 6 + 18 + 2
SO32– total ev = 26
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 26/8
Jumlah PEI = 3 dan sisa 2 eval
Jumlah PEB = sisa eval : 2
Jumlah PEB = 2/2
Jumlah PEB = 1 PEB
SO32– → 3 PEI (X3) dan 1 PEB (E)
Jadi tipe struktur SO32– adalah AX3E maka bentul molekul SO32– bentuk piramida segitiga bersifat polar dan memiliki 1 PEB.
SO42–
SO42– total ev = eval S + (eval O × banyaknya O) + muatan negatif
SO42– total ev = 6 + (6×4) + 2
SO42– total ev = 6 + 24 + 2
SO42– total ev = 32
Jumlah PEI = total eval : 8
Jumlah PEI = 32/8
Jumlah PEI = 4 dan tanpa sisa eval
Jumlah PEB = 0, karena total eval tidak ada sisa hasil bagi dari 8
SO42– → 4 PEI (X6) dan 0 PEB
Jadi tipe struktur SO42– adalah AX4 maka bentul molekul SO42– bentuk tetra hedral bersifat nonpolar dan tanpa memiliki PEB.
Cara lain
Referensi lihat di sini atau menggunakan trik yang di sini.
SO
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (6 + 0 – 0 + 0)
PE = ½ (6)
PE = 3
S mengikat 1 atom O
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
3 = 1 + PEB
PEB = 3 – 1
PEB = 2
SO → 1 PEI (X) dan 2 PEB (E2)
SO → AXE2
Kesimpulan sama dengan pembahasan cara sebelumnya.
SO2
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (6 + 0 – 0 + 0)
PE = ½ (6)
PE = 3
S mengikat 2 atom O
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
3 = 2 + PEB
PEB = 3 – 2
PEB = 1
SO2 → 2 PEI (X2) dan 1 PEB (E)
SO2 → AX2E
Kesimpulan sama dengan pembahasan cara sebelumnya.
SO3
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (6 + 0 – 0 + 0)
PE = ½ (6)
PE = 3
S mengikat 3 atom O
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
3 = 3 + PEB
PEB = 3 – 3
PEB = 0
SO3 → 3 PEI (X3) dan 0 PEB
SO3 → AX3
Kesimpulan sama dengan pembahasan cara sebelumnya.
SO32–
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (6 + 0 – 0 + 2)
PE = ½ (8)
PE = 4
S mengikat 3 atom O
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
4 = 3 + PEB
PEB = 4 – 3
PEB = 1
SO32– → 3 PEI (X3) dan 1 PEB (E)
SO32– → AX3E
Kesimpulan sama dengan pembahasan cara sebelumnya.
SO42–
PE = ½ (eval atom pusat + M – K + A)
PE = ½ (6 + 0 – 0 + 2)
PE = ½ (8)
PE = 4
S mengikat 4 atom O
PE = PEI (jumlah atom yang diikat) + PEB
4 = 4 + PEB
PEB = 4 – 4
PEB = 0
SO42– → 3 PEI (X4) dan 0 PEB
SO42– → AX4
Kesimpulan sama dengan pembahasan cara sebelumnya.
Jadi jawaban sesuatu pertanyaan soal adalah SO3 dan SO42– . Perlu diingat bila SO42– bersifat nonpolar faktanya ia larut dalam air. Sehingga kemampuan larutnya itu bukan karena sifat nonpolar secara struktur tetapi karena muatannya.
Jawaban yang tepat E.
Soal Nomor 32 Kode 444:
Suatu senyawa yang terbentuk antara satu atom P (nomor atom 15) dan tiga atom Br (nomor atom 35) mempunyai struktur Lewis sebagai berikut.
Bentuk dan kepolaran molekul tersebut adalah ....
(A) planar segitiga dan nonpolar
(B) bentuk T dan polar
(C) tetrahedral dan nonpolar
(D) piramida segitiga dan polar
(E) planar segitiga dan polar
Pembahasan Soal #32 Kode 444
Bila sudah diketahui struktur Lewisnya maka dapat ditentukan tipe strukturnya.
PBr3 → 3 PEI (X3) dan 1 PEB (E)
PBr3 → AX3E → piramida segitiga, karena memiliki PEB dan bentuk molekul tidak simetri maka PBr3 bersifat polar.
Jawaban yang tepat D.
Pembahasan Soal Kimia SBMPTN 2018 Tiap Pokok Bahasan:
- Pembahasan Soal Kimia Nomor 36 SBMPTN 2018 Semua Kode Soal - Termokimia (Energi Ikatan, Entalpi)
- Pembahasan Soal Kimia Nomor 35 SBMPTN 2018 Semua Kode Soal - Hukum-hukum Gas (Hukum Dasar Kimia, Stoikiometri)
- Pembahasan Soal Kimia Nomor 34 SBMPTN 2018 Semua Kode Soal - Stoikiometri dan Pereaksi Pembatas
- Pembahasan Soal Kimia Nomor 33 SBMPTN 2018 Semua Kode Soal - Konsep Mol
- Pembahasan Soal Kimia Nomor 32 SBMPTN 2018 Semua Kode Soal - Bentuk Molekul dan Kepolaran